iklan

Link Collider

Dec 15, 2014

Review Lenovo A850+: Seri A Pertama yang Bikin Tersenyum

Setelah mencoba aneka tipe ponsel Lenovo, penulis selalu kurang puas dengan kinerja ponsel Lenovo seri A. Lumayan rutin tersendat alias lag seolah menjadi “penyakit bawaan”. Tak peduli harga jualnya kurang dari atau lebih dari satu juta rupiah, tradisi tersendat masih penulis temukan.
Kondisi berbeda 180 derajat penulis rasakan saat memakai Lenovo A850+. Ia menjadi ponsel Lenovo seri A pertama yang sanggup membuat penulis tersenyum. “Penyakit bawaan” seri A relatif tak dijumpai di ponsel berdimensi fisik 150 x 77 x 8,9 mm dan berat 161 gram itu.
Lenovo A850+-1
A850+ hadir dengan layar 5,5 inci beresolusi 540 x 960 piksel. Spesifikasi lainnya meliputi RAM 1 GB, ROM 4 GB, selot microSD, Wi-Fi, bluetooth, dan GPS. Memori internal ponsel digabungkan dalam satu partisi. Namanya, built-in storage. Kala ponsel masih segar, sebanyak 2,02 GB di antara total kapasitas 3,62 GB berstatus belum terpakai.
Ini poin yang paling menarik. A850+ memanfaatkan prosesor delapan inti (octa core) MediaTek MT6592 1,7 GHz. Dalam pemakaian sehari-hari, ponsel itu terasa cukup gegas. Andaikan RAM bawaan ponsel bukan 1 GB melainkan 2 GB, ah… pasti lebih asyik. Apalagi, bila kapasitas ROM-nya minimal 8 GB.
Dua kamera tersedia di ponsel bersistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean itu. Kamera di sisi belakang dibekali fokus otomatis dan lampu kilat. Ia sanggup menghasilkan foto beresolusi lima megapiksel dan klip video full HD 1080p. Hasil jepretannya pantas dikategorikan cukup bagus.
Sementara itu, kamera di bagian depan ponsel tanpa fokus otomatis maupun lampu kilat. Foto dan video yang mampu diproduksinya maksimal beresolusi VGA saja. Performa kamera tersebut belum layak disebut lumayan, meski juga tak pantas dibilang sangat jelek. Ehmm… buruk mendekati lumayan deh.
Sepasang nomor GSM, keduanya memakai kartu mini SIM, dapat siaga berbarengan di A850+. Hanya nomor di selot SIM pertama yang bisa masuk ke jaringan 3G. Kalau mau, pengguna leluasa menguncinya supaya selalu berada di jaringan 3G.
Lenovo A850+-2
Sama dengan ponsel Xiaomi, A850+ memiliki fitur bawaan yang disebut display current network speed. Fungsinya untuk menampilkan kecepatan layanan akses data di bagian atas layar ponsel. Fitur lain ponsel itu, di antaranya, radio FM, smart answer, dan smart switch.
Smart answer mempermudah pengguna ketika ada panggilan telepon masuk. Untuk menerima panggilan, pengguna tak perlu menyentuh layar. Cukup dekatkan ponsel ke telinga. Panggilan telepon spontan akan diterima.
Sementara itu, smart switch bakal mengubah mode telepon dari handsfree speakeralias speaker phone ke handset mode. Teknisnya, begitu ponsel didekatkan ke telinga,speaker phone yang awalnya aktif akan langsung nonaktif. Pengguna tidak usah khawatir suara lawan bicara bakal memekakkan telinga.
Sumber tenaga A850+ berasal dari baterai 2.500 mAh yang mudah dilepas pasang. Dengan perilaku pemakaian ala penulis, terutama aktif menerima sekitar 700 email per hari plus WhatsApp, baterai itu mampu bertahan mulai pagi sampai lewat jam makan malam.
Bagaimana performa GPS-nya? Ia tergolong cepat mengunci lokasi. Masalahnya, Google Maps praktis tak bisa dinikmati di A850+. Setiap kali Google Maps dijalankan dan terlihat sukses mengunci lokasi, dalam hitungan detik aplikasi itu akan berhenti.
Asal tahu, A850+ yang penulis gunakan sebenarnya dialokasikan untuk pasar Tiongkok. Awalnya tidak tersedia Play Store dan layanan Google lain di ponsel tersebut. Penjual lalu membantu pembeli dengan “menyuntikkan” Play Store dan Gmail. Sedangkan Google Maps harus diunduh sendiri dari Play Store.
Kesimpulan akhir versi penulis, A850+ boleh dilirik oleh pengguna yang memenuhi empat kriteria berikut. Pertama, tidak membutuhkan Google Maps. Kedua, bersedia menerima tampilan layar yang kurang tajam. Ketiga, menganggap sisa memori internal yang sekitar 2 GB saja masih memadai. Buat pengguna yang gemar menginstalasikan aplikasi tambahan, kapasitas sebesar itu amat mungkin dirasa kurang besar.
Keempat alias terakhir, tidak keberatan dengan ponsel tanpa garansi resmi. Ya, seluruh A850+ yang beredar di Indonesia pasti tidak bergaransi resmi. Hanya ada A850+ bergaransi distributor independen dengan harga pasar berkisar Rp 2,4 juta. Entah mengapa, Lenovo Indonesia Cuma menawarkan A850 (tanpa tanda +). Mereka tidak memasarkan A850+ sebagai penerusnya.
***
Foto-foto yang dihasilkan Lenovo A850+.
Lenovo A850+-3
Lenovo A850+-5
Dua foto berikut dijepret di lokasi yang remang-remang. Pemotretan tanpa lampu kilat.
Lenovo A850+-6
Lenovo A850+-9
Sekarang mencoba memotret objek dari jarak dekat di lokasi berpencahayaan memadai.
Lenovo A850+-4
Lenovo A850+-7
Satu foto di bawah ini dipotret menggunakan kamera depan. Harap tidak mencetak dan memakainya untuk mengusir tikus di rumah atau kantor.
Lenovo A850+-8
***
Screen capture Antutu Benchmark, Sensor Box for Android, dan kondisi awal RAM.
Lenovo A850+-11
Lenovo A850+-12
Lenovo A850+-10

Sumber: http://goo.gl/vh4NiN

0 comments:

Post a Comment

Silakan memberi komentar dengan sopan, maka kami akan segan dan pasti menampilkan komentar anda. Terima kasih.